Pagi hari yang biasanya untuk Diablo, yang sebenarnya masih
terlalu pagi.
Aku perbaiki.
Diablo, yang tidak perlu tidur, menyelesaikan pekerjaannya
pada malam hari. Untuk dapat menemani Rimuru, sebagai tuan yang dicintainya
sejak pagi, dia mencoba menyelesaikan semua pekerjaannya dengan tepat waktu.
Ketika dia mengunjungi kamar Rimuru seperti biasa, disana
terdapat persaingan yang bertugas untuk membangunkan Rimuru antara Shuna dan
Sion, yang merupakan event yang terjad di setiap pagi.
"Hei Shion, bukankah kamu sudah membangunkannya
kemarin? Bukahnkah hari ini adalah giliranku? "
"Dengan sangat menyesal, Shuna - sama. Ini adalah
peranku sebagai sekretaris, tidak perduli dengan urutannya. Bahkan jika ini
adalah perintah dari Shuna-sama sekalipun, tidak mungkin akan aku patuhi!
"
Diablo dapat melewati ini dengan cemerlang dan memasuki
ruangan.
‘Yare-yare. Setiap pagi mereka melakukan itu tanpa merasa
lelah. Dengan keadaan seberisik itu, tidak mungkin untuk Rimuru-sama untuk
tidak memerhatikannya...’
Dia pernah berpikir bahwa dia harus menghentikan mereka,
tapi...
"Lebih baik jangan kau lakukan. Itu sama saja berjalan
kaki di daerah yang dipenuhi dengan ranjau. (Dewa tidak akan mengutukmu jika
kamu tidak mengganggunya), kurang lebih seperti itu.”
Dan seperti yang diajarkan Rimuru sendiri, Diablo memutuskan
untuk meninggalkan mereka sendirian.
Itu tidak diragukan lagi merupakan jawaban yang benar.
Terlepas ini menjadi rutinitas setiap pagi, dan
kadang-kadang Millim dan Ramiris memasuki medan perang ini juga. Bahkan ada
saat dimana Milim dan Ramiris kadang-kadang menyusup kedalam kasurnya. Suara
dari mereka ketika mereka melihat pemandangan seperti itu sangat mengerikan,
dan tidak ada peluang untuk Diablo jika Millim juga masuk ke dalam medan
perang.
‘Kufufufufu. Seperti yang diharapkan dari Rimuru-sama, dia
telah membacanya sampai sejauh ini.’
Mengagumi kata-kata penuh makna dengan mata memandang ke
arah tempat Rimuru berada, (Dewa tidak akan mengutukmu jika kamu tidak
mengganggunya) Itulah yang dia patuhi selama ini.
Diablo menyadari bahwa yang terbaik adalah untuk tidak
peduli, karena dia hanya akan kelelahan jika dia memperdulikan satu demi satu
tentang hal itu.
Namun, ini dimungkinkan karena ini adalah Diablo.
Misalnya, jika ini Benimaru, mereka akan menangkapnya dan
menyuruhnya untuk mejadi hakim.
"Oni-sama Tolong beritahukan ini kepada Shion!"
"Yah, tunggu .... Ini tentang siapa yang membangunkan
..."
"Benimaru-sama. Ini adalah pekerjaanku sebagai
sekretaris. Kamu bisa mengerti betapa pentingnya untuk memiliki pekerjaan juga,
kan?”
"Oh, itu... Pekerjaan itu memang penting -"
"Oni-sama!!!"
"Benimaru-sama !!"
Dan, perasaan seperti itu yang disalahkan oleh dua orang,
dan ada juga saat-saat ketika seseorang harus menjadi orang jahatnya. Itu
karena mereka sulit untuk berbicara dengannya, hanya karena dia memiliki nuansa
orang yang mengintimidasi dan tidak bisa didekati seperti Diablo.
Itu sebabnya Diablo mengambil keuntungan penuh dari
kemampuan menembusnya untuk dipoles setiap hari.
"Rimuru-sama, aku Diablo. Persiapan dipagi hari sudah siap,
jadi aku membangunkanmu."
Kemudian, Diablo memasuki kamar Rimuru.
Namun, ada perbedaan antara pagi biasanya dan pagi ini.
◇◇◇
Setelah memohon izin dia menganngkat kepalanya.
Ketika Diablo mengalihkan pandangannya ke tempat tidur,
sebuah slime bergerak dan bergetar.
"Yah, Rimuru - sama, apa ada yang salah?"
"Purupuru. Aku adalah Slime Rimurun. Bukan Slime yang
jahat lho!"
"Apakah kamu kurang seha-"
"Ya ampun !! Apa yang terjadi padamu,
Rimuru-sama?"
"Hei Shion! Tolong biarkan aku juga memeluknya !!"
Ketika Diablo mencoba bertanya kepadanya apakah Rimuru
baik-baik saja, Shion menerobos nya secara langsung dan menghempaskannya.
Sambil memeluk slime yang gemetar di tempat tidur, dia
dengan senangnya langsung menempelkanya dipipinya.
Shuna yang mencoba merebut slime dari Sion sambil
mengulurkan tangannya dan terlihat seperti cemburu.
Bagi mereka berdua, sepertinya tingkah laku aneh Rimuru
bukan masalah besar.
'Tapi Sion .... Dia bisa menghempaskanku dengan ringannya.
Jika itu hanya tentang kekuatan, mungkin dia melebihi aku ..... Meski begitu,
apa yang sedang terjadi pada Rimuru-sama-'
Diablo menganalisa situasi saat dia melihat mereka berdua
secara bergantian mengangkat dan menarik slime itu.
Tidak diragukan lagi bahwa Slime didepannya adalah Rimuru.
Tapi yang keluar dari mulutnya adalah nama Rimurun.
Terlepas dari Shion, "Analisis Penilaian" milik
Shuna dapat membedakan yang palsu, sehingga tidak salah lagi bahwa itu adalah
dia.
'Bahkan dalam penglihatanku, jumlah energi sihir (energi) yang
tak ada habisnya dapat terlihat. Jadi, apakah slime ini adalah Rimuru-sama?
Tidak, tapi-'
Si slime itu tampak seperti tergilitik dan dibiarkan begitu
saja oleh kedua orang itu.
Bagaimanapun dia melihatnya, dia tidak bisa melihat sosok
Rimuru yang biasanya.
Namun, kesimpulan bahwa dia adalah orang itu sendiri tidak
bisa dibantah.
Shuna dan Sion dengan senang hati mulai merawat si
Slime-Rimurun itu.
'Ini mungkin bagian dari bercandanya Rimuru-sama.
Sate,-sate, Apa yang akan dia lakukan kali ini?'
Diablo menyimpulkannya seperti itu.
Mungkin seluruh tubuhnya ditinggalkan, dan ia bergerak
dengan mentransfer kesadaran ke tubuh yang disimulasikan.
"Keberadaan paralel" atau Jika dia
menggunakan"Tubuh yang mengecil" Lokasi juga akan dapat
diidentifikasi segera. Diablo ingat bahwa dia mengeluh bahwa sulit untuk
berlari karena hawa keberadaannya yang sangat besar.
'Yareyare. Apakah sulit untuk menjelaskan bahwa kamu tidak
meninggalkan kesadaran didalamnya? Atau apakah kamu tidak meninggalkan pesan
bahwa kamu sedang keluar?. Mau bagaimanapun, aku hanya perlu mencari
Rimuru-sama kan?. Kuhfufufu'
tetap menunggu '-'
BalasHapus